Kamis, 21 Juli 2011

"Asmaragama:WANITA IDEAL dalam BUDAYA JAWA"

Berbicara seksualitas dalam budaya Timur, sering dianggab tabu. Namun, ini menyebabkan seksualitas menjadi misterius, membuat kita tertarik dan selalu ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi dalam hubungan fisik antar manusia.

Karya sastra dalam budaya Jawa (jika boleh dianggab karya sastra) yang sering menarik untuk dibahas adalah Serat Chentini dan Asmaragama. Ciri ideal perempuan dalam karya sastra ini ditemukan dalam bagian yang disebut Serat chandraning wanita adalah memiliki ciri ideal tersendiri. Perempuan tersebut dengan ciri sebutan:

Merica Pecah - Butiran merica Pecah
Perempuan digambarkan dengan badan ramping, padat, kulit putih dengan payudara montok. Ia memiliki kemampuan mudah diterima pasangan berkedudukan tinggi, karena kemampuannya mendampingi suami dalam berbagai kesempatan sekaligus kemampuannya untuk dapat menutup mulut dan menjaga kehormatan suami.

Surya sumurup - Matahari Tenggelam
Bagaikan semburat jingga di langit ketika mentari tenggelam. Ciri fisik perempuan ini adalah bibirnya merah jambu, dengan sorot mata yang agak kebiruan. Rambut di dahi (kini susah dilihat karena model rambut berponi), memiliki alis melengkung indah seperti bulan sabit.
Selain unggul dalam fisik dan kesetiaan, perempuan seperti ini sanggup memberikan perlawanan yang berarti dalam urusan pertarungan asmara.

Menjangan (atau Macan) - Kijang (atau Harimau) Tertawan

Perempuan seperti ini memiliki sifat yang siap dan akan selalu memberikan perlawanan yang pas bagi pasangannya sehingga pasangan tidak akan merasa bosan karena bersanding dengannya.
Secara fisik perempuan seperti ini mempunyai wajah ceria, mata terbuka lebar, dan terlihat bersemangat, kulit bercahaya, memiliki sifat yang keras, tapi murah hati dan selalu menolong. Fisik perempuan ini tergolong agak besar meski tidak berarti tegap.

Seringkali seorang perempuan tidak memiliki satu ciri, terkadang memiliki beberapa ciri campuran yang membuat setiap perempuan menjadi unik, cantik dan ideal dengan cirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar