Jumat, 18 Juni 2010

"Festival Paling Unik di Dunia"

Festival merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan. Terkadang festival di berbagai belahan dunia bermula dari kebiasaan-kebiasan yang tidak pernah diduga sebelumnya, malahan ada sebagian seperti ajang permainan.

Nah, berikut ini beberapa festival unik di muka bumi yang mungkin akan membuat Anda mengernyitkan dahi.

1. Monkey Buffet Festival, Lopburi, Thailand

Monkey Buffet Festival diadakan untuk mempromosikan pariwisata Thailand. Pada 2007, festival ini memberi buah-buahan dan sayuran untuk 2.000 populasi monyet lokal di Propinsi Lopburi, Selatan Bangkok.

Monyet-monyet di Lopburi terkenal karena kerakusannya. Jika berada di sini, Anda harus selalu waspada jika tidak ingin makanan atau snack Anda tiba-tiba hilang dibawa oleh binatang berbulu ini. Berdasarkan kebiasaan buruk monyet-monyet ini di tahun 1989 penduduk kota mendapatkan solusi untuk mengatasinya. Caranya dengan mengadakan festival dan memberikan mereka buah-buahan dan sayuran. Festival ini biasanya diadakan di minggu terakhir bulan November.

2. Hadaka Matsuri, Jepang

Hadaka Matsuri merupakan festival pria telanjang di Jepang. Para pria ini tidak sepenuhnya telanjang, tetapi memakai pakaian yang minim (fundoshi). Di salah satu malam terdingin di Jepang, ribuan lelaki dari seluruh Jepang menguji kejantanan mereka dalam perayaan tradisional. Ritual ini mempunyai variasi yang berbeda dari setiap kota.

Di Okayama misalnya, laki-laki menyucikan diri ke dalam air dari sungai Yoshii kemudian berjalan sekali disekitar Kuil Saidaiji setelah itu mencoba untuk menangkap tongkat suci yang dilemparkan ke kerumunan.

Sekitar 1.300 tahun yang lalu, biarawan Buddha mempunyai ide untuk memulai ritual ini yang dimaksudkan sebagai cara untuk menyucikan roh mereka. Hal ini kemudian berkembang menjadi tes kedewasaan Shinto, dan kini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Festifal ini diadakan pada hari Sabtu ketiga di bulan Februari.

3. La Tomatina Bunol, Spanyol

Setiap tahun sekitar 30.000 orang, termasuk banyak penduduk setempat dan wisatawan, mengisi alun-alun kota Bunol untuk melemparkan tomat lokal ke sesama pengunjung selama satu jam.

Kebanyakan dari mereka tidak mengenakan pakaian dan ada beberapa yang memakai kacamata renang untuk menghindari serangan tomat agar tidak mengenai mata. Di tengah kerumunan ini ada sebuah truk besar yang membagikan tomat untuk kemudian di lemparkan. Pada saat festival ini berlangsung jalanan akan berubah menjadi merah seperti darah.

Festival perang tomat dimulai sekitar tahun 1945 namun baru mulai diperkenalkan tahun 1952. Lebih dari 150.000 tomat digunakan selama festival ini. Festival ini berlangsung di Rabu terakhir pada bulan Agustus.

4. Nenana Ice Classic, Nenana, Alaska

Nenana Ice Classic -- travel.webshots.comSungai Nenana di Alaska biasanya membeku selama bulan Oktober dan November. Es terus berkembang sepanjang musim dingin dengan ketebalan rata-rata maksimum sekitar 110 cm, tergantung pada kondisi cuaca musim dingin.

Kompetisi Nenana Ice Classic dimulai pada tahun 1917 ketika insinyur kereta api membuat taruhan dengan total 800 dolar dimana pemenang dapat mengambil semuanya dengan menebak waktu yang tepat (bulan, hari, jam, menit) saat es di Sungai Nenana akan putus.

Setiap tahun sejak saat itu, penduduk Alaska menebak pada waktu pecahnya sungai, caranya dengan memesang sebuah tripod yang terhubung ke jam di pantai dengan string yang ditanam sedalam dua kaki pada sungai es selama membeku pada bulan Oktober atau November.

Musim semi berikutnya, jam secara otomatis akan berhenti saat tripod bergerak yang disebabkan terputusnya es. Festival ini digunakan sebagai taruhan lotere dengan menebak waktu es terpecah.

5. Festival Cheung Chau’s Bun, Cheung Chau, Hong Kong.

Untuk mengusir roh jahat, penduduk pelayaran dari Cheung Chau (sebuah pulau di lepas pantai Hong Kong) menyamarkan diri mereka sebagai dewa. Tetapi bagian yang benar-benar menyenangkan adalah ketika tiga menara 60-kaki yang tertutup dari atas ke bawah dengan kue-kue pucat (disebut roti manis) didirikan di depan kuil Pak Tai.

Saat itu orang-orang akan menaiki menara bun, meraih sebanyak yang mereka bisa karena semakin banyak yang bisa dikumpulkan maka nasib mereka akan lebih baik untuk tahun depan. Ritual ini sempat ditinggalkan setelah menaranya runtuh pada tahun 1978, tetapi kemudian dilangsungkan lagi dengan menggunakan menara plastik.

Festival Bun dimulai pada abad ke-18 oleh penduduk lokal. Ini adalah sebuah acara untuk menenangkan roh-roh orang mati yang terbunuh di masa lalu karena kapal karam, bajak laut, atau wabah. Festival ini dilangsungkan pada hari kedelapan bulan keempat dalam kalender Cina, biasanya pada bulan Mei.

6. El Colacho, Spanyol

El Colacho -- newsandreviews.inAda-ada saja tradisi di Spanyol yang mengharuskan pria dewasa melompati bayi-bayi berumur dua belas bulan yang terbaring di atas matras. Mereka (para pelompat) mengenakan pakaian seperti setan Colacho saat merayakan Hari Raya Bayi Katolik di desa Castrillo de Murcia, di dekat Burgos.

Meski mendapat pertentangan keras dari Paus Benedict XVI, karena dianggap bertentangan dari ajaran Katolik yang sebenarnya, perayaan Festival lompat bayi (El Colacho) tetap dilakukan setiap tahunnya sejak 1620, dan terutama dilakukan pada hari Minggu di perayaan Corpus Christi. Perayaan Corpus Christi selalu berubah-ubah tiap tahunnya tetapi biasanya dilakukan pada bulan Mei atau Juni.

7. Kanamara Matsuri, Jepang

Bagi para wisatawan yang menyukai dunia seks, datanglah ke Festival Kanama Matsuri Jepang yang menampilkan peragaan desain alat kelamin pria (penis dan buah zakar) dalam bentuk permen, sayuran dan hadiah lainnya.

Tujuan utama wisata kuil ini dimaksudkan agar para pelacur warga Shinto di sana tidak tertular penyakit kelamin berbahaya, seperti HIV. Biasanya festival ini diadakan di kuil Kanayama, Kawasaki, Jepang pada musim semi atau lebih tepatnya di Minggu awal bulan April.

8. Festival Onbashira, Jepang

Onbashira adalah sebuah festival yang diselenggarakan setiap enam tahun di wilayah Danau Suwa Nagano, Jepang. Tujuan dari festival ini adalah untuk memperbaharui simbolis Suwa Taisha atau Suwa Grand Shrine dan secara harfiah “Onbashira” dapat diterjemahkan sebagai “pilar terhormat”.

Onbashira berlangsung beberapa bulan, dan terdiri dari dua bagian yaitu Yamadashi dan Satobiki. Yamadashi biasanya diadakan pada bulan April, dan Satobiki dilangsungkan pada bulan Mei.

Secara keseluruhan Onbashira adalah sebuah festival menunggangi pohon secara berkelompok untuk memperingati perbaharuan Kuil Grand Suwa. Acara ini dikhususkan untuk para pemuda pemberani (Ki-otoshi) yang siap meluncur di bukit yang curam tanpa pengaman sedikit-pun. Tidak jarang perayaan ini juga kerap menimbulkan korban.

9. Cooper’s Hill Cheese Rolling and Wake, Inggris

Cooper's Hill Cheese Rolling and Wake -- boston.comCooper’s Hill Cheese-Rolling dan Wake adalah festival tahunan Inggris yang melibatkan banyak peserta dunia untuk mengejar keju bulat yang dilemparkan oleh panitia dari atas bukit curam Cooper, Gloucestershire.

Meski sebagian peserta mengalami luka-luka yang cukup serius, namun festival ini tetap digemari dan menjadi daya tarik sendiri bagi para pengunjung yang datang ke Inggris. Setiap tahunnya acara ini bisa diikuti sekitar 15 ribu orang peserta.

Acara tahunan ini rencananya akan segera berlangsung pada 31 Mei 2010 dengan mempersiapkan beberapa potong keju Gloucestershire yang sangat tebal .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar